NasDem: Ibarat Militer, Fadli Zon Indisipliner ke Fraksi Gerindra
NasDem merespons anggota DPR Fraksi Gerindra Fadli Zon yang dinilai berbeda pandangan dengan fraksinya soal pengesahan UU Cipta Kerja. Jika diibaratkan militer, Fadli Zon disebut melakukan tindakan indisipliner ke fraksinya.
“Kalau dalam dunia militer, tentu itu indisipliner. Tapi, kalau dalam demokrasi, tentu perbedaan harus dihargai,” kata Wakil Ketua Fraksi NasDem Willy Aditya kepada wartawan, Rabu (7/10/2020).
Namun Willy menghormati pernyataan yang disampaikan Fadli Zon. Menurutnya, Fadli Zon berhak berpendapat meski Fraksi Gerindra mendukung UU Cipta Kerja.
“Saya kira itu hak beliau. Meski dari Gerindra yang mendukung penuh UU Ciptaker ini, sebagai pribadi tentu dia punya hak untuk berpandangan lain. Dan itu harus dihormati,” ujarnya
Willy, yang juga Wakil Ketua Baleg DPR, turut menanggapi pernyataan Fadli Zon, yang menyebut UU Cipta Kerja tidak tepat waktu dan tidak tepat sasaran. Bagi Willy, UU ini justru tepat, apalagi didukung tujuh fraksi di DPR.
“Soal tidak tepat, itu juga relatif. Buat beliau mungkin tidak tepat, namun bagi yang lain, termasuk partainya, UU ini mungkin sangat tepat. Dan terbukti, tujuh fraksi sepakat dan mendukung UU ini,” ucapnya.
Willy menjelaskan UU Cipta Kerja mendesak untuk segera disahkan. Menurutnya, adalah hal biasa jika masih ada yang tidak sepakat dengan UU ini.
“Dan sedari awal kan sudah dikatakan bahwa kebutuhan UU ini mendesak. Mulai perlunya debirokratisasi perizinan usaha sampai bonus demografi yang sedang kita rasakan sekarang. Semua itu perlu penyikapan dari negara segera dan tidak boleh terlambat,” ungkap Willy.
“Karena, alih-alih jadi bonus demografi kita, yang akan mencapai puncaknya pada 2040, bisa-bisa menjadi bencana. Karena itulah kita perlu menyiapkan kebijakan untuk meresponsnya. Bahwa tidak semua puas dan sepakat, itu biasa di alam demokrasi ini,” lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, Fadli Zon mengkritik pengesahan UU Cipta Kerja. Sebagai anggota DPR, Fadli Zon mengaku powerless atau tak memiliki daya untuk mencegah pengesahan UU Ciptaker.
“Sebagai anggota DPR, saya termasuk yang tak dapat mencegah disahkannya UU ini. Selain bukan anggota Baleg, saya termasuk yang terkejut adanya pemajuan jadwal sidang paripurna kemarin, sekaligus mempercepat masa reses. Ini bukan apologi, tapi realitas dari konfigurasi politik yang ada. Saya mohon maaf,” kata Fadli Zon dalam keterangannya.
Fadli Zon menyebut semangat UU Cipta Kerja ini baik. Namun, kata Fadli, dia sedari awal berpandangan pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja tidak tepat waktu dan tidak tepat sasaran. Disebutnya tidak tepat waktu karena negara berada di tengah-tengah pandemi.
“Prioritas utama mestinya isu kesehatan dan kemanusiaan seperti dinyatakan Presiden sendiri,” kata Fadli Zon.
Sumber: detik.com