Willy Ungkap Moderasi Kiyai Kholil Cegah Radikalisme
Sampang, 8/11.
Anggota MPR RI, Willy Aditya dalam kesempatan pertemuan sosialisasi 4 pilar MPR menegaskan kembali upaya-upaya leluhur pemuka agama Madura mencegah radikalisasi. Dia menjelaskan bahwa komite Hijaz yang dipimpin Kiyai Wahab Chasbullah sebelum berangkat ke Mekah untuk bertemu pimpinan wahabi, terlebih dahulu sowan dan meminta restu Kiyai Kholil Bangkalan.
“Kalau kita ingat kebelakang, mungkin wajah Islam di dunia dan khususnya di Indonesia tidak akan seperti sekarang kalau Mbah Kholil tidak izinkan komite hijaz berangkat ke mekkah,” katanya.
Seperti diceritakan dalam sejarah pendirian Nahdlatul Ulama, komite inilah yang menjadi cikal bakal NU dimasa depan. Ide moderasi beragama yang di usung komite Hijaz menurut pria kelahiran Solok ini merupakan ide yang lahir karena Saudi makin mengeksklusifkan pandangan Islam yang menjadi dasar negaranya. Ajaran Wahabi yang menjadi latar pikiran pimpinan Saudi saat itu ingin memurnikan (purifikasi) aliran Islam seraya menganggap yang lain adalah bertentangan.
“Kalau Mbah Kholil tidak memiliki pikiran moderat, tentu Komite Hijaz akan bertentangan dengannya dan pasti tidak akan diberi ijin. Jadi kalau kita tidak berada di tengah dan moderat perlu kita pertanyakan dari siapa kita berasal,” Ucapnya.
Dalam sosialisasi 4 pilar MPR yang dilakukannya di Sampang, Willy juga menyerahkan buku yagng menjadi buah pikirnya berkenaan dengan metode pembelajaran Pancasila, “Pancasila di Rumahku” . Dia mengingatkan warga Sampang untuk terus memupuk dan membesarkan toleransi dan moderasi beragama, karena menurutnya Madura adalah sumber dari toleransi yang dicontohkan langsung oleh kiyai besarnya.
“Saya sangat percaya, bahwa orang Madura pasti akan menjadi contoh toleransi dan moderasi karena ada jejak sosio-historisnya,” pungkasnya.