Willy Aditya: Jokowi Itu Baby NasDem, Jangan Lupakan Sejarah
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menyebut Presiden Joko Widodo sebagai ‘bayi’ yang dilahirkan oleh partai besutan Surya Paloh.
Menurut Willy, NasDem telah melahirkan Jokowi sejak berpasangan dengan Jusuf Kalla di Pilpres 2014 hingga saat didampingi oleh Ma’ruf Amin pada 2019. Dia pun mengingatkan agar sejarah itu mestinya tak dilupakan.
“Jokowi-Maruf Amin, Jokowi-JK, itu adalah ‘baby’-nya NasDem. NasDem yang melahirkan. Jangan jas merah (melupakan sejarah),” kata dia di Podcast What the Fact Politics CNNIndonesia.com, Jumat (28/7).
Oleh karena itu, Willy mengatakan partainya akan terus berkomitmen mengawal pemerintahan Presiden Jokowi hingga akhir. Komitmen itu telah disampaikan Ketua Umum Surya Paloh di acara HUT NasDem ke-11 pada November 2022 lalu.
Dia juga tak keberatan meski jatah kursi menteri NasDem di kebinet kini telah berkurang. Menurut Willy, fokus NasDem saat ini bukan lagi pada portofo kekuasaan. NasDem, menurut dia, ingin pemerintah Jokowi selesai dengan mulus.
“Kemarin Menkominfo tidak diisi oleh NasDem karena konsen NasDem sudah tidak di portofolio kabinet. Konsen Nasdem adalah menyelesaikan pemerintahan ini secara baik, soft landing,” kata dia.
Willy mengatakan bahwa sikap politik itulah yang mestinya ditunjukkan politik Indonesia. Menurut dia, politik terlalu miskin jika hanya dipertontonkan lewat praktik bagi-bagi kekuasaan.
“Jadi politik itu tidak semata-mata war of position, dalam ranah kekuasaan. Tapi juga ada virtue di sana. Ada kebajikan, ada moral di sana. Dan itu yang dipertontonkan oleh relasi bang Surya dan Jokowi,” kata Willy.
NasDem adalah salah satu parpol pengusung Jokowi di Pilpres 2014. Saat itu Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla. Koalisi pengusung pasangan ini saat itu adalah PDIP, PKB, NasDem dan Hanura.
Sementara di 2019, Jokowi berpasangan dengan Ma’ruf Amin. NasDem kembali mengusung pasangan ini bersama PDIP, Golkar, PKB dan PPP.
Dua kali pilpres itu berhasil dimenangkan Jokowi dan berkuasa hingga saat ini.
Peliput: cnnindonesia.com