Willy Aditya: Silent Majority Ingin Perubahan
RM.id Rakyat Merdeka – Lautan manusia selalu terlihat saat acara jalan sehat bersama pasangan bakal Calon Presiden (Capres)-Calon Wakil Presiden (Cawapres) Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (AMIN).
Meski begitu, posisi AMIN dalam berbagai survei, kerap paling bawah.
Tercatat, AMIN sudah mengadakan jalan sehat di Makassar, Sulawesi Selatan. Lalu, di Malang, Sidoarjo dan Jember, Jawa Timur. Kemudian di Depok, Jawa Barat.
Seperti saat di Depok, lautan manusia memadati kawasan Grand Depok City (GDC) pada Sabtu (28/10/2023), sejak pukul 05.00 WIB. Mereka bukan hanya dari Depok, tapi datang dari berbagai wilayah se-Jabodetabek.
Mereka kompak mengenakan pakaian yang identik dengan pasangan AMIN, termasuk seragam partai politik pendukung, yaitu Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sosial (PKS).
Namun, berbagai peristiwa seperti itu, belum mampu menempatkan pasangan AMIN naik ke posisi kedua atau pertama versi berbagai lembaga survei.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyatakan, ada dua alasan kenapa elektabilitas AMIN dalam survei masih terbawah. Pertama, massa yang hadir ke acara AMIN, belum tentu memilihnya. Kedua, Anies Baswedan tidak memiliki wilayah yang mutlak akan memilihnya.
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengaku, tak masalah jika AMIN selalu berada di posisi ketiga dalam survei. Namun, dia meyakini, kegiatan AMIN yang selalu diikuti massa membeludak, akan memberikan kemenangan.
Untuk membahas hal ini, lebih lanjut, berikut wawancara dengan Willy Aditya.
Bagaimana Anda melihat banyaknya orang yang mengikuti kegiatan AMIN di beberapa daerah?
Kenyataan tersebut mengonfirmasi, sesungguhnya mayoritas rakyat menginginkan perubahan. Selama ini, mereka memang tidak terlihat. Silent majority. Diam-diam mengharapkan perubahan.
Apakah Anda yakin, banyaknya massa yang hadir akan memberikan kemenangan bagi AMIN?
Ramainya acara yang menghadirkan pasangan AMIN menunjukkan, masyarakat antusias kepada pasangan ini. Bukan hanya satu-dua daerah yang tingkat keramaiannya luar biasa. Hampir di semua tempat, di mana AMIN hadir, di sana rakyat berbondong-bondong menghadirinya. Itu semua menjadi bagian dari tanda-tanda dukungan masyarakat kepada AMIN.
Tapi, banyak lembaga survei yang menempatkan AMIN di posisi ketiga atau terbawah. Tanggapan Anda?
Pertanyaannya, apakah hasil survei selalu sebangun dengan kenyataan. Dalam beberapa Pemilu, Pilkada, ada ketidaksesuaian antara hasil survei dengan hasil pemungutan suara. Itu tidak sekali dua kali terjadi. Selain itu, memahami dan memaknai survei itu tidak bisa linier atau statis. Ia adalah hasil yang dinamis.
Kenapa begitu?
Selain tingkat elektabilitas Capres-Cawapres, dalam survei juga bisa dilihat berapa pemilih yang belum mantap atau besar kemungkinan untuk berubah.
Maksud Anda swing voters?
Ini ada di banyak hasil survei. Tapi, demi kepentingan tertentu, yang sering dimunculkan adalah elektabilitas belaka.
Anda yakin AMIN mampu bersaing?
Bagi kami yang mengusung pasangan AMIN, tidak masalah jika berada di peringkat tiga terus. Toh, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Selain itu, secara perlahan, dalam survei pun, elektabilitas AMIN trennya meningkat.
Daerah mana lagi yang menjadi target kegiatan AMIN dengan massa yang banyak?
Kami akan bergerak ke semua wilayah di Tanah Air. Tapi, kami harus nyicil. Rencananya, kami berkeliling di Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan kemungkinan terakhir di Jakarta. NNM
Peliput: RM.id