Masihkah Pancasila Relevan?
Sampang (03/08). Seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat dan kemudahan mencari informasi yang menyebabkan masuknya budaya asing dan ideologi-ideologi lain, beberapa kalangan masyarakat khususnya anak muda memiliki pandangan bahwa nilai-nilai Pancasila terkadang dianggap kurang relevan dalam konteks kehidupan modern. Meskipun Pancasila diakui sebagai dasar negara, ada sebagian masyarakat yang merasa nilai-nilai tersebut tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan tantangan dan dinamika zaman yang semakin kompleks.
Anggota MPR RI, Willy Aditya dalam kegiatan sosialisasi empat pilar yang diadakan kemarin (02/08) di Gedung Pemerintah Kabupaten Sampang membuka diskusi bersama warga Kabupaten Sampang. Dalam diskusi itu, para warga menyampaikan narasi-narasi serta beberapa pertanyaan kepada Willy tentang relevansi Pancasila di era modern.
“Seperti yang kita tau sekarang masyarakat sudah mengenal alternatif-alternatif ideologi selain Pancasila. Tugas kita sebagai anak bangsa adalah untuk menjaga keluhuran Pancasila supaya di tengah era digital ini kita masih punya identitas sebagai orang Indonesia.” Ujarnya.
Menurut Willy, Kesadaran etis dan tanggung jawab sosial yang diinternalisasi melalui Pancasila dapat menjadi fondasi kuat untuk membangun masyarakat yang adil, berkeadilan, dan berdikari di era modern ini. Oleh karena itu, upaya untuk terus mengintegrasikan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila secara sungguh-sungguh dalam kehidupan sehari-hari menjadi tantangan dan tanggung jawab bersama demi keberlanjutan dan kemajuan bangsa Indonesia.