Posted on / by Willy Aditya / in Berita

NasDem Siapkan Ide Besar untuk Modal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan belum ada pembahasan secara teknis terkait bagaimana peran partainya untuk nanti membantu pemerintahan usai resmi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Willy mengatakan NasDem memulainya dengan menyiapkan ide besar untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Belum, teknis belum. Tapi kita mulai dari ide-ide besar itu yang kemudian menjadi modal yang paling kuat pemerintahan ke depan,” kata Willy kepada wartawan dalam acara halalbihalal PKS di DPP PKS, Jl Tb Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (27/4/2024).

Willy mengatakan salah satu concern Surya Paloh adalah kepemimpinan ide. Dia mengatakan masih ada waktu untuk mencari benang merah dari gagasan paslon 01 dan 03 untuk menciptakan ide pembangunan terbaik bagi Indonesia.

“NasDem, Pak Surya concern kepada dua hal. Yang pertama adalah kepemimpinan ide, setiap ketemu Pak Prabowo bagaimana kita membawa mengkristalisasi dengan sebuah format yang, ini masih ada waktu sampai 20 Oktober. Ini adalah bagaimana ide-ide yang luar biasa dari 01, 03 itu coba dicari benang merahnya dengan sebuah proses bagaimana meracik ini bersama. Jadi kepemimpinan ide menjadi suatu harapan baru bagaimana, orangnya boleh berbeda, orangnya boleh siapa saja tetapi ide untuk kebaikan itu datang dari mana-mana. Bagaimana ini bisa dirajut itu concern-nya pak Surya Paloh kemarin,” ujarnya.

Lebih lanjut, Willy mengatakan NasDem belum menyiapkan sejumlah nama untuk kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia menyinggung sikap Paloh yang tak mengajukan nama saat dua menterinya dicopot akibat terjerat kasus korupsi yakni eks Menkominfo Johnny G Plate dan eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

“Belum lah masih banyak proses yang dilakukan nanti, kita harus lihat kondisi. Itu kan hal yang teknis, kita serahkan lah. NasDem ini kan tidak banyak cincong, temen-temen bisa lihat bagaimana bahu Surya Paloh sangat nyaman untuk disandari,” ujar Willy.

“Lihat bagaimana menterinya dicopot Pak Jokowi, minta, ‘bang siapa penggantinya Johnny Plate?’, enggak. ‘Syahrul?’, enggak diganti. Gimana cari orang sangat nyaman seperti itu, orang ganteng banyak, orang kaya banyak tapi orang nyaman kan susah. Itu yang penting dalam politik itu,” lanjutnya.

Peliput: detiknews.com

Tinggalkan Balasan