Duo Bali Nine Sibuk Nyablon Kaus Sambil Menunggu Dipulangkan ke Australia
Duo narapidana kasus narkoba anggota Bali Nine, Matthew Norman and Si Yi Chen, menghabiskan waktu dengan membuat kerajinan tangan sembari menunggu kepastian dipulangkan ke Australia.
Mereka membuat kerajinan tangan di ruang bengkel kerja (Bengker) Lapas Kerobokan Kelas IIA Kabupaten Badung, Bali.
Pantauan kumparan di lantai II Ruang Bengker pada Jumat (6/12) sore, terlihat Matthew sedang membuat sablon kain, sedangkan Si Yi Chen membuat kerajinan perak. Mereka memakai pakaian tahanan berwarna biru.
Matthew dan Chen enggan memberikan tanggapan terkait rencana kerja sama pemerintah Indonesia dan Australia dalam hal pemindahan narapidana ini.
Di ruangan yang sama, Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya sempat bertemu dan berbincang dengan Matthew saat melakukan kunjungan kerja ke Lapas Kerobokan. Kepada Willy, Matthew mengaku sudah 20 tahun mendekam di penjara. Dia juga cukup paham bahasa Bali.
“Dari umur 18 tahun di sini?” tanya Willy.
“Ya. Sekarang umurku 38 tahun,” jawabnya singkat.
Willy mengatakan, Komisi XIII akan berdiskusi dengan Kementerian Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan mengatur turunan hukum pemindahan narapidana. Hal ini demi kepentingan politik dengan luar negeri.
“Ini kan jadi good political will, kan harus kita ingin bersambung walaupun kita belum punya aturan turunannya tapi setidak-tidaknya ini adalah prinsip bagaimana ini bukan dibebaskan tapi ini dipindahkan saja ke negara asalnya untuk dilanjutkan tahanannya itu,” kata politikus NasDem ini.
Bali Nine merupakan julukan untuk sembilan napi asal Australia yang ditangkap di Bali karena tersangkut kasus sindikat narkoba pada tahun 2005. Kesembilan terpidana terbukti menyelundupkan 8,2 kilogram heroin dari Indonesia ke Australia dan dijatuhi hukuman yang berbeda.
Artikel : kumparanNEWS