Eks PDIP Resmi Gabung ke NasDem, Willy Aditya : Kita Sama-Sama Berjuang untuk Rakyat
JAKARTA | KBA – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan politikus Eva Kusuma Sundari resmi bergabung dengan NasDem. Tak hanya itu, kata Willy, Eva juga mencalonkan sebagai Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Partai NasDem.
“Mbak Eva bergabung dengan NasDem. Karena beliau tahu yang berjuang hand in hand untuk UU TPKS, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) dan RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) itu ya NasDem,” kata Willy seperti keterangan resmi dikutip KBA News, Jakarta, Senin, 15 Mei 2023.
Willy menuturkan NasDem terbuka membangun dialog dengan segenap elemen untuk isu-isu. Eva Sundari, lanjutnya, turut terlibat dalam proses perjuangan menggolkan UU TPKS.
“Jadi beliau tahu persis. Termasuk RUU PPRT. Semangat memuliakan Kaum Sarinah yang merupakan semangat Bung Karno. Itu hanya ada di NasDem,” imbuhnya.
Kemudian, kata Willy, selain Eva Sundari ada juga yang bergabung ke Partai NasDem, yakni Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 2018-2021 Dokter Daeng Mohammad Faqih.
Selanjutnya ada juga Surya Tjandra, mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, menyatakan bergabung pada Partai NasDem dan maju sebagai caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta III.
“Daeng Faqih maju sebagai caleg DPR RI Dapil Jawa Timur V,” tuturnya.
Dia bersyukur usai mencalonkan Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal calon presiden (Bacapres), memberi dampak luar biasa. Menurutnya banyak kebijakan-kebijakan Anies Baswedan, selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sangat pro ke rakyat miskin kota dan menjunjung tinggi toleransi.
Hal itu merupakan point yang mendorong beberapa orang bergabung Partai NasDem. Adapun karya Anies Baswedan yang mengubah kawasan kumuh menjadi kampung susun yang modern. Berikut lima kampung susun Akuarium, Bukit Duri, Kunir, Bayam, dan Gembrong.
Dengan bergabungnya Surya Tjandra, kata Willu, akan semakin banyak stok aktivis di NasDem. Dengan hadirnya aktivis-aktivis, dia berharap akan menggerakkan kebijakan-kebijakan yang lebih peduli pada publik. Isu pemukiman, transportasi, dan perkotaan tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi pembuat kebijakan
“Apalagi Anies Baswedan merupakan aktivis juga. Kebijakan menghilangkan kumuhnya, bukan kampungnya. Itu kan kebijakan yang sangat pro urban poor. Jadi tidak lagi hanya kata-kata,” tutupnya. (kba).
Peliput: kbanews