Kemenhan dan TNI Didesak Memperdalam Investigasi Heli MI-17
Anggota Komisi I DPR, Willy Aditya, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Lettu CPN Vira Yudha serta empat korban jatuhnya Heli MI-17 di Kendal, Jawa Tengah. Dia mendesak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI memperdalam investigasi jatuhnya heli buatan Rusia ini.
“Kami sampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya Lettu Vira Yudha dan empat lainnya. Semoga keluarga para korban diberi kekuatan. Masih ada empat korban lain yang masih dalam perawatan dan harus benar-benar diperhatikan. Kejadian ini sangat penting untuk di investigasi mendalam penyebabnya,” ujar Willy dalam keterangan resmi, Senin, 15 Juni 2020.
Politikus Partai NasDem itu mengatakan Kemenhan dan TNI perlu memberikan perhatian kepada keluarga korban heli yang jatuh. Pasalnya, para korban merupakan harapan keluarga yang telah mendedikasikan hidupnya bagi negara.
“Setiap Anggota TNI yang sakit dan meninggal dalam tugas harus menjadi perhatian institusi. Mereka bekerja untuk negara ini. Bagi korban meninggal maka selayaknya negara memberi perhatian kepada keluarga yang ditinggalkan. Selain soal asuransi, perlu juga Kemenhan dan TNI memikirkan mekanisme untuk memberi kompensasi yang layak bagi keluarga korban,” kata dia.
Willy menyampaikan perlu ada revitalisasi terhadap program jaminan asuransi untuk para anggota TNI, pensiunan, dan anggota keluarganya. Menurut dia, Asabri yang beberapa waktu lalu dihebohkan dengan adanya dugaan korupsi dalam pengelolaan dana perlu direvitalisasi agar menghadirkan jaminan layanan terbaik bagi TNI.
Willy menilai Asabri memiliki layanan yang cukup lengkap seperti BPJS ditambah perumahan hingga pinjaman polis. Namun, nasib ahli waris yang ditinggalkan cukup menyedihkan. Bantuan pendidikan yang diberikan sebesar Rp15 juta kepada ahli waris dinilai sangat kecil nilainya.
“Begitu juga dengan santunan kematian yang hanya Rp17 Juta. Tidak cukup itu semua. Kemenhan dan TNI perlu mencari mekanisme terbaik agar para prajurit bisa konsentrasi bertugas tanpa takut jika terjadi sesuatu terhadap keluarganya jika mereka gugur di medan tugas,” ungkap dia.
Legislator Dapil Jatim XI ini meminta Kemenhan dan TNI juga memperhatikan sumber daya manusia selain berkenaan dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista). “Kita perlu alutsista yang kuat, sama seperti kita perlu para prajurit yang bekerja dengan rasa aman dan nyaman. Karena dengan rasa aman dan nyaman inilah para prajurit bisa bekerja dengan penuh komitmen, dedikasi dan prestasi,” ujar dia.
Pada Sabtu, 6 Juni 2020, Heli milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141 jatuh di Kendal, Jawa Tengah. Kecelakaan ini menyebabkan empat awak heli meninggal, sedangkan lima orang lainnya luka-luka dan sudah dilarikan ke rumah sakit.
Heli yang terjatuh tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1. Sebelum terbang heli dinyatakan dalam kondisi baik karena saat dilaksanakan Pre-flight Check tidak ditemukan hal-hal menonjol.
Sumber : medcom.id