NasDem Bicara Pilpres: Orang Boleh Ganteng, tapi Kenyamanan Kalahkan Semua
Jakarta – Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya bicara soal Pilpres 2024. Dia berbicara terkait hubungan antara calon presiden usungan NasDem, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Willy awalnya membeberkan sebetulnya hubungan Anies Baswedan dan AHY saat ini semakin mesra. Namun, demikian, dia mengatakan yang menjadi pertimbangan dalam memasangkan adalah kenyamanan.
“Sejauh ini pacarannya mesra. Ta’arufnya sudah selesai. Tinggal nentukan hari bulan baik, progres. Orang boleh punya face yang ganteng rupawan, boleh punya uang yang banyak tapi kenyamanan mengalahkan itu semua,” ujar Willy di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11/2022).
Willy sempat menyinggung terkait pertemuan dengan Koalisi Perubahan beberapa waktu lalu di Jogja. Dalam pertemuan tersebut, mereka mengaku telah menuntaskan platform bersama, yaitu gagas positioning orde kolaborasi.
“Jadi kemarin di Yogya, saya, Pak Sohibul, pak Benny, Pak Harman duduk dalam forum guru besar 2045. Nyusun skema orde kolaborasi yang insyaallah akan launching. Kami tindak partisipasi publik, apa yang jadi partisipasi bersama. Kerja bersama untuk 2045 untuk Indonesia emas. Itu yang jadi guidance Mas Anies dan 3 partai ini,” kata Willy.
Terkait cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan, kata Willy, masing-masing partai koalisi diperbolehkan mengusulkan. Namun, pada akhirnya, menurut dia, Anies yang akan memilih siapa nama yang akan menemaninya.
“NasDem tidak, karena sudah mutuskan ke Pak Anies bisa memilih. Tapi kami tidak tertutup bisa dari dalam dan luar parpol. NasDem beri tawaran ke teman koalisi untuk deklarasi cawapres bisa mengusung, kita lihat dinamika bagaimana situasi dan kemudian baru,” jelas Willy.
“Kita cawapres harap nggak buru-buru. Lihat siapa yang akan jadi kompetitif, itu juga jadi pertimbangan. Tapi kami hormati tawaran PKS Aher dan Demokrat Mas AHY dan kami terus diskusikan ke Pak Anies,” lanjutnya.
Dia mengatakan akan menghormati mekanisme setiap partai koalisi dalam mengusung nama cawapres. Willy juga tidak ingin adanya kawin paksa antara Anies dengan bakal cawapresnya nanti.
“Artinya komplimentari tidak kawin paksa, chemistry kebangun. Rasionalitas pengusungan tentu cenderung posisi menang. Itu juga buka komunikasi dengan banyak pihak, banyak tokoh figur selama ini, kita lihat survei jadi preferensi tim kecil,” ucapnya.
Peliput: detik.com