NasDem: Kalau Baliho Anies Dicabut Nanti Kita Pasang Lagi
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengimbau agar seluruh pihak merayakan Pemilu 2024 secara jujur dan tidak saling bermusuhan.
Pernyataan itu ia sampaikan sebagai respons atas kejadian perusakan baliho Bacapres Anies Baswedan di Jember, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Willy menambahkan partainya tidak merisaukan temuan perusakan baliho Anies itu. Ia juga memastikan NasDem tidak akan menindaklanjuti temuan itu dengan jalur hukum.
“Kita tidak perlu pakai langkah hukum. Ya, kalau baliho Anies dicabut nanti kita pasang lagi, begitu saja. Tidak perlu ada langkah melaporkan, tapi kita mengimbau kita happy saja lah pemilu ini, tidak usah musuh-musuhan, tidak usah saling iri hati gitu,” kata Willy di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/5).
Willy melanjutkan NasDem lebih percaya diri menyambut kontestasi politik 2024, salah satunya setelah partai mengusung Anies sebagai Capres. 100 persen caleg DPR RI dan DPRD provinsi dan kabupaten/kota menurutnya telah sukses diverifikasi.
Dari jumlah itu, 33 persen di antaranya perempuan. Terdapat sejumlah tokoh baru yang mendaftar ke NasDem, menurutnya hal itu terjadi sebagai implikasi pencalonan Anies sebagai capres NasDem.
Willy juga mengungkapkan komposisi paling banyak dari kader NasDem adalah politisi. Kemudian mantan birokrat, peneliti dan intelektual. Ia juga memastikan NasDem akan berupaya menggaet suara dan peran pemuda, salah satunya mengintensifkan Garda Pemuda NasDem.
“Jadi prosesnya lebih banyak proses kualitatif. Jadi NasDem sudah menjadi Barcelona lah sudah tidak Paris Saint-Germain lagi, gitu sudah tidak Manchester City, sudah Barcelona, ini La Masia-nya sudah matang gitu,” ujarnya.
Perusakan baliho Anies capres sebelumnya terjadi pada Minggu (7/5) pagi, usai kunjungan Anies ke Jember pada akhir pekan lalu. NasDem memasang 20 banner berukuran 2×3 meter bergambar mantan Gubernur DKI Jakarta itu di beberapa titik. Sebagian besar spanduk itu kemudian ditemukan rusak.
Banner yang dirusak terpasang di tepi jalan dari Bandara Notohadinegoro sampai Hotel Aston, tempat Anies menginap selama safari di Jember. Tak hanya banner yang dirusak, jelang kedatangan Anies, Sabtu (6/5) lalu, juga muncul beberapa spanduk yang bernada provokatif.
*sumber : CNN Indonesia