Perlu Narasi Baru untuk Menghidupkan Pancasila, Bisa Dimulai dari Kampus
Anggota MPR Willy Aditya mengungkapkan pentingnya menghidupkan kembali literasi dan narasi nilai-nilai kebangsaan. Perguruan tinggi, menurut dia, jadi tempat yang tepat memulai kembali gerakan tersebut.
Hal ini diungkapkan legislator NasDem itu dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di Universitas Nahdlatul Ulama, Sidoarjo (Unusida), Sabtu, 13 Februari 2021.
“Kita sudah terlalu lama, menyaksikan metode sosialisasi Pancasila. Namun yang kita lihat justru kering dari semangat,” kata Willy kepada Medcom.id, Sabtu, 13 Februari 2021.
Ia menilai Pancasila selama ini selalu berada di ‘langit-langit’. Ia mengaku ingin memulai metode baru yang lebih melibatkan banyak kalangan dan menggunakan metode dari bawah ke atas. “Seperti Pancasila diramu oleh Soekarno dulu,” ujarnya.
Willy menilai literasi dan narasi kebangsaan harus sejalan agar masyarakat Pancasila terus berkembang. Literasi dimaksud bukan sekadar tentang buku, tapi bagaimana menggali wawasan dari kehidupan sehari-hari.
“Bahkan kitab suci pun dimulai dengan dorongan berliterasi, iqra. Literasi yang saya maksud bukan hanya sekedar buku. Buku memang penting. Namun jauh dari itu menyimak dan menggali pengetahuan dari lingkungan kita dan kehidupan sehari-hari, teramat penting untuk dilewatkan,” ucapnya.
Sosialisasi pilar kebangsaan yang dilakukan Willy Aditya rencananya akan digulirkan khususnya untuk masyarakat Jawa Timur sebagai daerah pemilihannya.
“Besok kami akan ke Malang, harusnya kemarin juga kami selenggarakan di Wonosobo. Kita akan terus ajak publik terlibat dalam kerja-kerja kebangsaan,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor Unusida Fatkul Anam mendukung pengembangan gagasan ini. Dia menilai kaum muda menjadi tonggak penting untuk didorong dalam rangka meningkatkan literasi dan narasi kebangsaan.
“Di tengah kondisi begitu mudahnya hoaks disebarluaskan, nasionalisme tetap harus kita bangun dari tunas-tunas muda. Tidak hanya sosialisasi, tapi juga implementasi. Menghadirkan Pancasila di rumah kita. Bukan hanya dirumah kita, tapi di lingkungan kita juga,” ucap Anam.
Sejalan dengan itu, Anam juga berharap model sosialisasi yang melibatkan langsung masyarakat untuk terus dikembangkan.
Sumber : medcom.id