Willy Jelaskan Maksud Surya Paloh Soal Tak Perlu Ada Pemilu
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan maksud Surya Paloh ketika bicara mengenai pemilu tak perlu dilakukan jika hanya menimbulkan perpecahan.
Menurut Willy, ucapan ketua umum partainya itu merupakan otokritik dalam proses demokrasi selama ini.
“Pernyataan Pak Surya itu refleksi dan otokritik terhadap proses berdemokrasi. Apa yang disampaikan Pak Surya itu bukan sebuah tawaran politik. Bukan ya. Tapi, itu pandangan yang sifatnya akademis,” kata Willy dalam keterangannya, Kamis (28/7).
Menurut Willy, karena bersifat akademis, pernyataan itu mestinya dimaknai secara menyeluruh dengan tetap melihat konteks. Dia menyayangkan jika ada pihak yang menafsirkan pernyataan tersebut tanpa konteks.
“Itu namanya Jaka Sembung bawa golok. Maka, jangan lepas konteks dimana Pak Surya bicara dan dalam forum apa serta dalam situasi yang bagaimana,” kata dia.
Willy mengamini pemilu saat ini memiliki persoalan tersendiri. Padahal, pemilu harusnya menjadi jalan keluar dalam menghadapi persoalan bernegara.
Willy pun membuka ruang dialog jika masih ada pihak yang tak sepakat dengan orasi ilmiah Paloh.
“Kita bersedia membuka ruang diskusi dan ruang dialog, biar sama-sama dialog. Keresahan itu bukan hanya Pak Surya dan NasDem tetapi yang lain juga. Intinya, pandangan ini perlu diuji bukan direspons secara nyinyir,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyampaikan orasi ilmiah saat menerima anugerah doctor honoris causa daei Fakultas Ilmu Soal dan Politik Universitas Brawijaya, Senin (25/7).
Pernyataannya menjadi sorotan karena menyinggung kondisi pemilu di Indonesia.
“Terlalu pendek akal kita dan terlalu tinggi nafsu kita, jika untuk memenangkan pemilu kita harus mempertaruhkan persatuan dan kesatuan bangsa ini. Bagi saya pribadi, lebih baik tidak ada pemilu jika itu hanya memberikan konsekuensi pada perpecahan bangsa ini,” katanya.
Peliput: CNNIndonesia.com