
Sampang, 23 Juni 2025 – Mengangkat tema “Membangun Karakter Bangsa melalui Penguatan Nilai-Nilai Pancasila”, Willy menekankan bahwa sosialisasi ini bukan sekadar rutinitas lembaga, tetapi merupakan bagian dari ikhtiar untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
“Kita sedang menghadapi zaman di mana banyak anak muda lebih akrab dengan tren luar negeri ketimbang nilai-nilai bangsa sendiri. Itu bukan salah mereka. Tugas kita lah—termasuk saya sebagai anggota MPR—untuk memastikan bahwa Pancasila hadir tidak hanya di buku teks, tapi dalam keseharian: dalam cara kita bersikap, bertetangga, dan bermedia sosial,” ujar Willy.
Ia juga menyampaikan bahwa Pancasila harus menjadi jawaban atas tantangan zaman, termasuk intoleransi, hoaks, dan polarisasi identitas yang marak di era digital. Menurutnya, Empat Pilar Kebangsaan bukan hanya instrumen pendidikan politik, tapi juga panduan moral bangsa.
Dalam sesi dialog, banyak peserta mengajukan pertanyaan seputar isu pendidikan karakter, pemerataan pembangunan, dan peran pemuda dalam menjaga persatuan bangsa. Menanggapi hal ini, Willy menegaskan bahwa MPR RI secara kelembagaan telah mendorong hadirnya kebijakan publik yang berlandaskan Pancasila, baik melalui rekomendasi formal, maupun lewat kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat.