NasDem: Tak Banyak Orang Berpolitik Secara Rasional dan Mau Sacrifice
NasDem telah mengumumkan tiga nama yang nantinya akan mereka usung di Pilpres 2024. Mereka adalah Anies Baswedan, Muhammad Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.
Namun, keputusan NasDem mendapat beberapa tanggapan dari sejumlah pihak terutama terkait nama Ganjar Pranowo. Sebab Ganjar merupakan kader PDIP.
Akibatnya, muncul anggapan NasDem memiliki krisis kepemimpinan karena tidak ada kader internal yang masuk dalam tiga nama rekomendasi capres.
Menyikapi itu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menjelaskan mengapa mereka tidak merekomendasikan bakal capres dari kalangan internal NasDem. Ia mengatakan, NasDem ingin menjadi agen perubahan.
“Kalau kita sedikit lebih menelisik dalam dunia kontemporer, itu lebih relasinya kepada orang per orang. Inilah bentuk bagaimana sacrifice-nya NasDem terhadap tidak mementingkan egonya dari kader internal,” kata Willy di NasDem Tower, Kamis (23/6).
“Apakah NasDem memiliki keinginan pasti ada, tapi kami rasional. Tidak banyak orang berpolitik secara rasional kemudian mau menjadi sacrifice,” imbuh dia.
Willy menuturkan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh selalu mementingkan sosok pemimpin berdasarkan kualifikasi personal di atas background. Termasuk dari segi pengalaman dan sepak terjang.
“Apakah kita bisa membandingkan antara anak umur 10 tahun dengan orang 50 tahun tingkat kedewasaannya? Kedua, kalau saya mau buka lembaga survei, menegaskan Pak Surya jadi capres seperti SBY dan Prabowo kemudian elektabilitasnya mengikuti, enggak mau Pak Surya,” ucap Willy.
“Pak Surya ingin partai sebagai agen perubahan dia ingin melakukan proses kelembagaan demokrasi nah ini kan tidak bisa di copy paste,” imbuh dia.
Oleh sebab itu, Willy mengatakan NasDem tidak khawatir mengusung kader eksternal.
Ia menilai, kesuksesan NasDem mengusung kader eksternal telah terbukti dengan adanya Presiden Jokowi dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
“Kan bentuk penghormatan kala kita mengusung kader partai lain. Harusnya Tersanjung kalau dari perspektif saya. tersanjung dong punya stok kader partai, anda punya kader hebat kami usung,” ujar Willy.
“Dan itu bukan kali pertama. Pak Jokowi sama pilkada juga sama. Jadi ndak perlu diNasDemkan juga. Ridwan Kamil diusung menang pertama. Kerja keras. Enggak di-NasDem-kan sampai hari ini,” pungkasnya.
Peliput: Kumparan.com