Anggota Komisi I DPR: Banyak Karyawan Jadi Korban, TVRI Jangan Seperti Raksasa Berkaki Lempung
Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya menyoroti sederet masalah internal Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI yang sudah diadukan ke DPR RI sejak pertengahan tahun 2019.
Politisi Partai NasDem ini berharap pengelolaan organisasi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI bisa lebih baik.
“Saya berharap proses diselesaikan dengan cermat, jangan seperti raksasa berkaki lempung, TVRI bertansformasi artifisial pencitraan, tapi di dalam banyak yang terkorbankan,” kata Willy dalam rapat dengan dengan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI di komplek parlemen, Senin (2/12/2019).
Willy juga mempertanyakan soal kualitas program yang disiarkan televisi plat merah tersebut.
“Kalau banyak beli program tapi melibatkan outsourcing atau pihak ketiga, kenapa tidak memanfaatkan pihak yang di dalam? Kalau menstimulasi penggairahan untuk teman-teman di dalam bisa lebih produktif itu boleh. Tapi kalau kemudian menebangkan apa yang ada di dalam, saya pikir itu kekeliruan,” kata Willy.
Selain itu dirinya juga bertanya soal kabar konflik internal berbuntut pergeseran hingga pemecatan karyawan.
“Nah saya banyak mendapat laporan teman-teman karyawan kritis, vokal digeser. Saya pikir itu subjektifitas. Kritik itu sepahit, sekeras apapun harus diterima. Tapi kalau pindhkan seseorang apalagi pecat seseorang, saty hal harus diteliti ulang,” ujarnya.
Willy berharap kualitas dan program TVRI harus lebih baik dari swasta.
“Program lokal yang kaya budaya banyak yang bisa dibikin. Begitu banyak Festival Film di Indonesia tapi tidak digarap TVRI. Banyak juga film pendek diproduksi anak negeri yang bisa ditayangkan,” katanya.
Dirinya mengatakan TVRI seharusnya bisa mengangkat budaya dan film anak bangsa lebih banyak karena negara telah memberikan anggaran yang cukup.
“Soal pemberdayaan SDM TVRI, pemimpin harus merangkul semua komponen sebagai aset bukan malah dibuang ke daerah-daerah sehingga mematikan kariernya,” ujarnya.
Sumber : Tribunjakarta.com