Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Disebut Partai Paling Terpapar Dinasti Politik, Nasdem Nilai Akbar Faizal Tendensius

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya angkat bicara terkait hasil riset Nagara Institute yang menyebut partainya paling banyak terpapar dinasti politik.

Willy menilai, hasil riset tersebut tidak relevan dan terlalu tendensius. Sebab, lembaga itu dipimpin oleh eks kader Partai Nasdem, Akbar Faizal.

“Jadi risetnya tidak relevan, dan cenderung tendensius. Saya tidak tahu mengapa Bung Akbar melakukan riset semacam itu,” kata Willy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/2/2020).

“Padahal semasa di Nasdem tidak ada hal yang diskriminatif terhadapnya. Tapi it’s oke, lah. Itu hak dia,” ucap Willy Aditya.

Willy menjelaskan, selama ini Partai Nasdem selalu memberikan kesempatan yang sama bagi kader untuk maju dalam pemilu ataupun pilkada.

Sedangkan terkait peluang diusung partai, itu juga tidak ditentukan oleh kedekatan dengan para petinggi Partai Nasdem.

“Buktinya Davin Kirana (anak pengusaha Rusdi Kirana) enggak lolos. Saya malah lolos. Memang siapa saya? Jadi identifikasi dari Bung Akbar ini tidak tepat,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini tidak ada undang-undang yang melarang kerabat atau anggota keluarga pejabat publik untuk ikut kontestasi pemilu.

Willy juga menilai definisi oligarki dari Nagara Institute kurang tepat.

“Apa sih oligarki itu? Kalau yang dimaksud adalah oligarki adalah pemerintahan segelintir orang, apa itu terjadi saat ini?,” ucapnya.

“Kalau yang dimaksud adalah persekongkolan, apakah terjadi persekongkolan dari mereka yang dekat dengan pejabat publik? Davin itu tadi contohnya. Intinya, semua pihak memiliki peluang dan kesempatan yang sama, tidak terkecuali Bung Akbar kemarin,” kata Willy.

Sebelumnya, hasil penelitian Nagara Institute menemukan, sebanyak 99 dari 575 anggota DPR RI periode 2019-2024 terpapar dinasti politik.

Angka dinasti politik tertinggi ada pada Partai Nasdem dengan 20 legislator yang terpapar.

“Partai Nasdem menempati peringkat tertas dalam presentase anggota legislatif yang terpapar dinasti politik,” kata Direktur Eksekutif Akbar Faizal saat acar rilis penelitian Nagara Institute di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).

“Dengan perolehan sebanyak 59 kursi, Nasdem meloloskan 20 orang atau 33,90 persen anggota yang terpalar politik dinasti,” kata dia.

Sumber : kompas.com

Tinggalkan Balasan