Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Kepuasan ke Jokowi Turun di Survei Indopol, NasDem: Jadi Catatan

Jakarta – Survei kepuasan kinerja terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Ma’ruf Amin turun dalam survei Indopol. NasDem menilai persoalan yang ada saat ini perlu menjadi perhatian pemerintah.

“Hampir di semua survei yang saya ikuti terkait dengan problem utama yang menjadi preferensi publik selama ini adalah penanganan pengangguran dan kemiskinan serta lapangan kerja, itu jadi bukti kritis dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, selalu menjadi persoalan yang mencuat di setiap survei,” kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya dalam jumpa pers virtual, Jumat (15/7/2022).

Willy mengatakan persoalan tersebut disebabkan pandemi COVID-19 dan perang antara Rusia dan Ukraina. Meski kondisi Indonesia relatif aman, harus tetap menjadi perhatian pemerintah.

“Tentu ini bukan jadi problem kita sendiri apalagi pasca-pandemi ini jadi problem di seluruh dunia. Saya kemarin baru mengikuti G20 di Bali. Kita relatif aman ya, dari 40-60 negara yang dipaparkan World Bank syukur-syukur kita tidak masuk ke dalam negara yang mengalami ancaman gelombang kritis. Ini dampak dari perang Rusia dan Ukraina, bagaimana harga pangan dan energi jadi naik,” ujarnya.

Oleh karena itu, Willy meminta pemerintah fokus menangani sektor-sektor terdampak akibat pandemi. Willy mengusulkan agar investasi diarahkan ke sektor tersebut.

“Catatan kritis pertama bagi saya adalah bagaimana pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin harus fokus di sektor-sektor yang terkait dengan urusan hajat hidup orang banyak, di sini kemudian investasi harus diarahkan pada hal tersebut, tentu persoalan pangan dan energi,” ucapnya.

Willy juga meminta pemerintah menjaga stabilitas di segala sektor terutama dalam pemberantasan korupsi. Dia berharap seluruh elemen pemerintah terutama partai politik bekerja sama menjaga stabilitas.

“Terkait dengan kepercayaan publik kenapa ini terjadi semacam dilematis pasca-pandemi, inilah titik krusial di mana banyak program yang diluncurkan pemerintah, tapi karena ada problem korupsi. Inilah program korupsi yang masih mencuat ke publik, apapun itu ini suatu hal yang harus kita dukung bersama-sama karena kita membutuhkan jaminan stabilitas,” ucapnya.

“Kita belajar dari Sri Lanka, bagaimana terjadi kekisruhan luar biasa, Amerika atau beberapa negara lain yang sekarang dalam ancaman yang sangat serius. Maka menurut saya problem utama adalah bagaimana komitmen menjaga stabilitas bersama-sama adalah tugas kita sebagai parpol,” lanjut Willy.

Tren Kepuasan Kinerja Jokowi Turun
Sebelumnya, Indopol merilis survei kepuasan publik terkait kinerja Presiden Jokowi-Wapres Ma’ruf Amin. Hasilnya menunjukkan tren penurunan dibanding survei sebelumnya.

Survei itu dilakukan dalam kurun waktu 24 Juni-1 Juli 2022 dengan total responden 1.230 orang yang diambil dari seluruh provinsi. Survei diambil secara tatap muka dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei ini +/- 2,8 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut ini hasil survei Indopol terkait kepuasan atas kinerja Jokowi di bulan Juni dan Januari:

Juni 2022
Puas: 66,42%
Tidak Puas: 28,78%
Tidak tahu: 4,80%

Januari 2022
Puas: 72,93%
Tidak puas: 24,23%
Tidak tahu: 2,85%

Berdasarkan hasil survei tersebut, Direktur Indopol Ratno Sulistiyanto menyebut sebanyak 66,42 persen responden menyatakan sangat puas. Terjadi penurunan sebanyak 6 persen dibanding survei sebelumnya di Januari 2022 yang menghasilkan angka 72,93 persen.

“Tren kepuasan kinerja Presiden Jokowi pada Juni 2022 ini turun sebesar 6,51% dari total jumlah yang puas dan sangat puas,” kata Ratno dalam jumpa pers virtual, Jumat (15/7).

Peliput: Detik.com .

Tinggalkan Balasan