Posted on / by Willy Aditya / in Berita

NasDem Jawab Sindiran Rocky Gerung soal Ada Transaksi di Koalisi Perubahan

Surabaya – NasDem menjawab sindiran Rocky Gerung terkait gagalnya deklarasi Koalisi Perubahan yang mengusung Capres Anies Baswedan. Rocky Gerung menyebut batalnya deklarasi lantaran adanya transaksi dan kedunguan partai-partai.

Menanggapi tudingan Rocky, Ketua DPP NasDem Willy Aditya menegaskan, tiga partai dalam koalisi sama-sama membawa semangat perubahan dan kesetaraan. Willy memastikan akan mengajak Rocky ke tim kecil supaya bisa melihat dinamikanya secara langsung.

Soal tudingan Rocky Gerung, Willy menekankan ketiga partai yang merencanakan koalisi didasari dengan semangat perubahan dan kesetaraan. Willy akan mengajak Rocky ke tim kecil agar dapat melihat dinamika secara langsung.

“Kami datang dengan semangat dan spirit yang sama yakni gerakan perubahan dan equal partnership. Jadi jauh dari nada-nada sumbang nanti Rocky akan kami undang ke tim kecil untuk melihat langsung dinamika yang terjadi. Biar Rocky semakin yakin dan sure dengan koalisi perubahan,” jelas Willy seperti dilansir dari detikNews, Senin (14/11/2022).

Willy memastikan bahwa Koalisi Perubahan bukan gagal, namun belum terealisasi.

“Deklarasi 10 November bukan gagal tapi belum terealisasi karena sedari awal deklarasi 10 November adalah tawaran NasDem pada PD dan PKS,” ungkapnya.

NasDem mengatakan, pihaknya menghormati mekanisme yang mesti dijalankan masing-masing partai terkait usulan deklarasi koalisi pada 10 November. “Kami tentu menghormati mekanisme yang ada di internal PD dan PKS karena harus ada musyawarah Majelis Syuro atau Majelis Tinggi,” katanya.

Lebih lanjut, Willy menyebut komunikasi di antara ketiga parpol berjalan semakin intens. Terbaru, Willy mengatakan pengurus dari ketiga parpol itu menggelar pertemuan dengan Anies Baswedan di Bali.

Sebelumnya, Rocky Gerung menyebut Koalisi Perubahan gagal deklarasi karena ada transaksional partai.

“Itu bedanya, kalau relawan nggak mungkin gagal kan (deklarasi). Kalau partai pasti ada transaksi,” kata Rocky.

Menurut Rocky, kegagalan deklarasi tersebut juga menjadi dampak panjang dari parpol yang tidak memprotes soal Presidential Threshold (PT) sebesar 20%.

“Karena namanya koalisi itu transaksi yang panjang dan itu kedunguan dari partai-partai yang nggak mau protes 0 persen (PT),” jelasnya.

Peliput: Detik.com

Tinggalkan Balasan