Posted on / by Willy Aditya / in Berita

NasDem: Kesejahteraan TNI Perlu Peningkatan, Minimal Sederajat Polisi

Anggota Komisi I dari Fraksi NasDem, Willy Aditya, tak sepakat soal masalah kesejahteraan menjadi pemicu terjadinya penyerangan ke Polsek Ciracas. Dia mengatakan akar masalah penyerangan ke Polsek Ciracas tak bisa disebut semata karena kecemburuan antara prajurit TNI dan Polri yang didasari kesejahteraan.

“Kalau dibilang hal ini membuat kecemburuan yang berujung konflik dan penyerangan terhadap kepolisian seperti di Ciracas kemarin, itu terlalu menyederhanakan persoalan saya kira. Bahkan cenderung misleading,” kata Willy kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).

Namun Willy setuju bahwa kesejahteraan TNI perlu ditingkatkan. “Kesejahteraan TNI benar masih perlu peningkatan untuk bisa minimal sederajat dengan kepolisian,” katanya.

Willy mengatakan peristiwa perusakan di Polsek Ciracas diawali adanya informasi yang salah (hoax). Penyelidikan atas kasus yang terjadi pada Sabtu (29/8) tersebut memang disebut karena bermula dari isu anggota TNI, Prada MI, yang dikeroyok. Padahal kenyataannya Prada MI mengalami kecelakaan tunggal.

“Saya percaya hasil pemeriksaan dari TNI yang mengatakan bahwa peristiwa Ciracas itu diawali dengan informasi salah dan semangat ‘korsa’ yang disalahartikan,” ujar Willy.

Ketua DPP Partai NasDem ini kembali menyoroti soal pengelolaan informasi di lingkungan TNI. Dia tidak menginginkan lembaga dengan disiplin tinggi dapat mengambil informasi tanpa menyaringnya dengan disiplin.

“Masalah pengelolaan informasi saya kira yang harus menjadi fokus pembenahan selain soal korsa. Menyedihkan kalau lembaga dengan disiplin tinggi masih bisa meloloskan informasi tanpa menyaringnya dengan disiplin. Ini yang harus dipikirkan oleh TNI secara kelembagaan. Kemampuan intelijen TNI itu tampaknya perlu disebar pada level tertentu untuk semua prajurit,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya, perihal kesejahteraan prajurit TNI diangkat dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Anggota Komisi I DPR, Sukamta, menilai kecemburuan prajurit TNI terkait kesejahteraan institusi lain kerap jadi pemicu keributan.

Sukamta awalnya bicara soal keprihatinannya terhadap kesejahteraan prajurit TNI dalam rapat kerja dengan Kemenhan, Rabu (2/9) kemarin. Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono yang menanggapi Sukamta dengan menyatakan dia pun menangis jika melihat kesejahteraan prajurit TNI.

Lebih lanjut, Sukamta menilai kecemburuan prajurit TNI terkait kesejahteraan institusi lain kerap jadi pemicu keributan. Sukamta mengatakan, jika dibandingkan dengan personel Polri, kesejahteraan prajurit TNI jauh di bawah. Menurut dia, prajurit TNI memang tak terdengar gaduh mengeluh. Namun dia meyakini muncul kecemburuan dari prajurit TNI.

“Saya lihat mungkin ada kontribusi (penyebab keributan) pada kecemburuan, kalaupun saya tahu prajurit itu tidak pernah mengeluh,” kata Sukamta kepada wartawan, Kamis (3/9).

“Tapi namanya manusia kadang-kadang muncul kecemburuan, sehingga mudah tersulut oleh perkara-perkara yang kecil, sehingga terjadi keributan. Walaupun didisiplinkan kaya apa, kalau sumber kecemburuan nggak dihilangkan, kan mudah sekali tersulut, ya,” imbuhnya

Sumber : detik.com

Tinggalkan Balasan