NasDem Minta Mendikbud Nadiem Hapus Program Penggerak!
Partai NasDem menilai Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menibulkan sejumlah masalah. NasDem mempertanyakan tujuan program dan transparansi rekrutmen program tersebut.
“Saya kira POP ini memang terdapat sejumlah masalah, mulai dari tujuannya yang menjadi rancu dengan makna kependidikan dan peningkatan kualitas SDM Indonesia. POP ini juga bermasalah dalam transparansi proses rekrutmen sehingga ada organisasi yang tidak punya jejak pendidikan bisa ikut terlibat atau malah organisasi yang sudah sangat kaya juga bisa diikutsertakan,” kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya kepada wartawan, Senin (27/7/2020).
Willy pun meminta Program Organisasi Penggerak itu disempurnakan. Willy bahkan mengusulkan program itu dihapus agar tidak semakin menambah masalah.
“Sebaiknya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera sempurnakan programnya jika memang terkait renstra (rencana strategis) kementerian. Jika dia tidak terkait dengan renstra pendidikan, maka hapus saja sebelum makin nambah bermasalah,” ujarnya.
Selain itu, menurut Willy, Kemendikbud perlu menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak. Willy mengatakan hal itu perlu agar ada pemetaan masalah sebelum kebijakan itu dijalankan.
“Selain penyempurnaan programnya, juga perlu ada komunikasi politik yang baik dari kementerian, baik dengan stakeholder pendidikan, DPR, dan berbagai kelompok masyarakat. Sehingga sebelum sebuah kebijakan ini digulirkan, pembuat kebijakan bisa memetakan masalah yang ada dan segera menyelesaikannya lebih dahulu sebelum benar-benar digulirkan,” ungkapnya.
Soal gaduh POP ini, Plh Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Nadiem Makarim dari posisinya sebagai Mendikbud. Willy menilai hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Jokowi.
“Apakah dengan gaduh POP ini Menteri Nadiem Makarim perlu dicopot? Itu sepenuhnya kewenangan Presiden, apakah gaduh ini bisa jadi penilaian untuk memberhentikan atau tidak. Frankly speaking, bukan cuma Nadiem yang bikin gaduh kok, jadi harus fair juga memberi penilaian,” ujar Willy.
Seperti diketahui, kinerja Mendikbud Nadiem Makarim disorot terkait kisruh Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud. Muhammadiyah, LP Ma’arif PBNU, hingga Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memutuskan untuk mundur dari program tersebut.
Akibat kisruh yang ada, Nadiem berjanji mengevaluasi Program Organisasi Penggerak. Evaluasi akan dilakukan bersama pakar pendidikan hingga organisasi kemasyarakatan (ormas).
“Kemendikbud telah memutuskan melakukan proses evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan Program Organisasi Penggerak. Proses evaluasi lanjutan ini akan melibatkan berbagai macam pakar pendidikan dan berbagai organisasi masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan,” ungkap Nadiem saat konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Kemendikbud RI, Jumat (24/7).
Sumber : detik.com