Posted on / by Willy Aditya / in Berita

NasDem soal Dulu Ahok dan Kini Anies: Politik Tak Boleh Baperan

Sekretaris Steering Commitee Rakernas NasDem, Willy Aditya, menjawab pertanyaan mengapa kini banyak kader yang berdasarkan aspirasi DPW mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi capres.
Padahal saat Pilgub DKI 2017, NasDem merupakan salah satu pendukung keras Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat itu dibui akibat penistaan agama.
“Itu suatu dinamika, ya. Time change people change (waktu berubah, orang berubah). Kita harus melihat dinamika politik, kan, bukan suatu yang stagnan,” kata Willy di sela-sela Rakernas NasDem, Jumat (17/6).
Ia pun mencontohkan bagaimana Bung Karno dan Bung Hatta tetap bersahabat meski memiliki pandangan berbeda. Ia meminta publik melihat itu.
“Itulah dinamika dan kita harus menghargai, tidak boleh baperan. Cuma, kan, tetap bersahabat. Itulah dinamika dan kita harus menghargai itu. Tidak boleh baperan,” tuturnya.
“Dan kemudian posisi politik, NasDem adalah politik yang rasional, rasionalitas itulah yang dikedepankan, itulah yang disampaikan oleh Pak Surya kepada kami,” lanjutnya.
Berdasarkan hasil rakernas kemarin, puluhan DPW NasDem mengusulkan nama Anies sebagai salah satu kandidat capres. Willy menegaskan pihaknya melakukan survei per dapil sebelum menyelenggarakan rakernas.
“Itulah yang kemudian menjadi cerminan, sebenernya bisa konfirmasi langsung ke masing-masing DPW kenapa itu nama yang dominan. Tetapi setidak-tidaknya kami sebelum melakukan pengambilan keputusan, di dalam surat edaran DPP itu semua wilayah wajib melakukan survei. Tidak ada wilayah yang tidak melakukan survei, itu pakem Partai NasDem,” pungkas Willy.
Rencananya, penutupan Rakernas NasDem digelar malam nanti. Ketua Umum Surya Paloh akan menerima rekomendasi DPW sekaligus menyampaikan pidato politik.
Peliput: Kumparan.com

Tinggalkan Balasan