Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Penurunan Kuota Pupuk Bersubsidi di Sampang, Willy: “Perlu Solusi Alternatif Untuk Pertanian Yang Berkelanjutan”.

Sampang, 20/1. Jatah pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang, Madura di tahun ini (2024) mengalami penurunan secara drastis dibandingkan tahun sebelumnya

Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) setempat, pada 2023 pupuk bersubsidi jenis Urea di Sampang sebanyak 31.239 ton dan NPK sebanyak 23.689 ton.

Sedangkan pada 2024, kuota pupuk bersubsidi jenis Urea sebanyak 20.356 ton dan jenis NPK sebanyak 15.291 ton. Penurunan kuota pupuk subsidi tidak hanya terjadi di Sampang, tapi di seluruh Indonesia.

Kondisi ini berpotensi menyebabkan dampak serius terhadap produktivitas pertanian, mengingat peran krusial pupuk dalam meningkatkan hasil tanaman.

Para petani di Sampang berisiko mengalami kendala dalam mencapai hasil pertanian yang optimal dengan kuota pupuk yang berkurang secara signifikan. Terbatasnya sumber daya pertanian juga dapat menjadi hambatan, karena minimnya pemakaian pupuk dapat mengurangi potensi pengembangan lahan pertanian.

Selain itu, secara finansial, petani yang mengandalkan pupuk bersubsidi untuk pertanian mereka berisiko mengalami kerugian karena biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pupuk yang cukup untuk tanaman mereka.

Hal demikian disampaikan anggota DPR RI Fraksi NasDem, Willy Aditya, dalam kesempatan reses di daerah pemilihannya di Sampang. Willy menghimbau para petani untuk mencari alternatif lain seperti menggunakan pupuk organik.

“Dalam penggunaan pupuk, lebih baik beralih ke pupuk organik. Semakin banyak pemakaian pupuk organik, tanaman padi akan semakin bagus,” ujar Willy Aditya.

Pemerintah setempat bersama dinas terkait juga diharapkan hadir untuk memberikan edukasi tentang praktik pertanian berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan