Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Pesantren Bisa Menjadi Pusat Perkembangan Ekonomi

Sampang, 23/12. Ekonomi berbasis tradisi Islam atau ekonomi Syariah telah menjadi perhatian masyarakat dunia. Di Indonesia, perbankan Syariah hingga pasar ekonomi Syariah terus menunjukan peningkatan. Global Islamic Economic Report mengatakan Indonesia menempati posisi keempat perkembangan ekonomi Syariah.

 

Anggota Komisi XI DPR RI, Willy Aditya menjelaskan bahwa dari sektor keuangan, peringkat ekonomi Syariah menjadi nomor satu. Artinya dari sisi sistem keuangan Syariah, Indonesia dinilai unggul dari negara-negara lainnya.

 

“Namun kita masih lemah dalam kemampuan mengembangkan produk-produk halal seperti makanan, fashion, kosmetik, pariwisata, dan inovasi lainnya,” ungkapnya.

 

Dalam kunjungan resesnya ke Kabupaten Sampang, Wakil Ketua Fraksi NasDem ini menegaskan pentingnya pesantren sebagai pusat inkubasi ekonomi Syariah. Menurutnya pesantren dengan ajaran dan tradisi yang begitu kuat selayaknya mampu mengembangkan kemanfaatannya dalam ekonomi.

 

“Pesantren itu tempat berkumpulnya ilmu, ajaran, termasuk peredaran uang yang besar. Uniknya lagi, pesantren ini basisnya adalah kesosialan dengan wakaf sebagai penopangnya,” tuturnya.

 

Menurut Willy, perkembangan ekonomi Syariah tidak boleh dilewatkan ratusan pesantren yang telah ada di Sampang. Hal ini menurutnya perlu upaya afirmasi dari pemerintah pusat maupun daerah.

 

“Kalau santri-santri di Sampang, juga dibekali perkakas hidup praktis dalam ekonomi, saya yakin ekonomi Syariah bukan hanya teori asing lagi. Melainkan “kapitalisasi” dari keyakinan yang mereka miliki,” ujarnya.

 

Dalam pandangannya, santri yang sudah sarat dengan pendidikan ke-Islaman di pesantren akan jauh lebih bisa menghidupkan ekonomi Syariah dalam sektor produktif secara benar.

 

“Paling sederhana, misalnya santri itu dibekali kemampuan industri daging halal. Atau misalnya industri kosmetika dan fashion Syariah, maka kehalalan atau kesyariahannya tidak akan dipertanyakan lagi,” katanya.

 

Willy mengajak pemerintah daerah, organisasi sosial, pengusaha, dan lainnya berkolaborasi untuk menjadikan Sampang sebagai basis ekonomi Syariah yang kuat.

 

“Semua perlu ambil peran. Pemerintah bikinkan aturannya, pengusaha bantu skill dan permodalan, organisasi dan lembaga pendidikan terus memperkuat literasi digital dan Syariah. Kalau ekosistemnya demikian, nilai ekonomis Sampang dalam ekonomi Syariah akan makin besar,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan