Proyek Strategi Nasional Perlu Pertimbangan Ekonomi dan Pertahanan
Pemerintah diminta memikirkan kembali penghentian dua proyek pengembangan pesawat BJ Habibie, yakni R80 dan N245 dari daftar proyek strategis nasional (PSN). PSN harus mempertimbangkan ancaman pertahanan secara matang.
“Jika pertimbangan mengganti proyek pesawat dengan drone berada dalam ranah pertahanan, maka itu harus didukung,” kata Anggota Komisi I DPR Willy Aditya melalui keterangan tertulis, Minggu, 31 Mei 2020.
Menurutnya, tidak sedikit industri yang mengedepankan ekonomi terguncang bisnisnya di tengah pandemi covid-19. Sehingga perlu adanya kesesuain dalam mengembangkan industri bedasarkan sisi pertahanan dan ekonomi.
“Kawasan industri, sumber enegeri, konektivitas, industri pangan, industri telekomunikasi itu semua tidak bisa dilepas dari sisi pertahanan. Maka penting pertimbangan pertahanan ini,” ucap dia.
Selain itu, industri-industri yang sarat bahan baku impor harus dipilih sebagai PSN. Dengan catatan harus membawa dampak yang baik pada ekonomi dan strategis.
“Mengganti industri pesawat menjadi drone itu bisa jadi strategis dengan pertimbangan bahwa drone dengan teknologi tinggi akan dapat berguna bagi pertahanan, pertanian, dan aktivitas ekonomi kelautan,” ujar Willy.
Politikus Partai Nasdem itu menilai penting ketersediaan bahan baku untuk menjadi PSN. Sehingga tidak ada yang perlu dipertentangkan antara pesawat atau drone.
“Bisa jadi nanti setelah ekonomi dunia juga membaik proyek pesawat ini kembali dikembangkan dalam kecepatan maksimum,” kata dia.
Situasi dunia dan Indonesia yang terdisrupsi saat ini perlu dipelajari lebih jauh dan menjadi pertimbangan kebijakan negara. Ada banyak kelemahan dan kekurangan dari pola, metode dan cara-cara lama berbangsa secara global yang akhirnya terbuka pada saat pandemi menghantam hampir semua negara.
“Proyek Strategis Nasional ini bukan semata untuk pembangunan fisik untuk ekonomi. Bagaimana kita memandang bangsa ini dan mau kemana bangsa ini mengarah,” tegasnya.
Sumber : mediaindonesia.id