Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Proyek Pesawat BJ Habibie Dihentikan, NasDem: Penggantian PSN Perlu Pertimbangan Sistem Pertahanan

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian mengusulkan penggantian Proyek pesawat R80 dan N245 menjadi proyek drone dalam usulan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pertimbangan pemerintah untuk mengganti proyek selain harus melalui pertimbangan profesional ekonomi juga harus dengan pertimbangan sistem pertahanan Indonesia.

Menurutnya, selain penting untuk menggerakkan ekonomi, proyek strategis nasional juga harus mempertimbangkan ancaman pertahanan.

“Penting memang proyek pemerintah harus dapat menciptakan lapangan kerja dan punya dampak labor intensif besar. Namun hal itu harus juga dengan pertimbangan strategi pertahanan menghadapi ancaman. Jika pertimbangan mengganti proyek pesawat dengan drone berada dalam ranah pertahanan, maka itu harus di dukung,” kata Willy melalui keterangannya yang didapat wartawan, Senin (1/6/2020).

Willy menambahkan, pertimbangan dampak ekonomi yang dikemukakan pemerintah harus juga diiringi dengan pertimbangan pelaksanaan strategi pertahanan yang komprehensif.

Dia menjelaskan negara-negara yang sekarang adi daya di bidang ekonomi mengembangkan industrinya juga dengan pertimbangan pertahanan bangsanya dari ancaman bangsa lain, dari kelaparan, dari bencana dan lainnya.

“Sebenarnya kita bisa banyak belajar dari Pandemi Covid-19 ini bagaimana industri yang hanya mengedepankan ekonomi terguncang hebat, dan dampaknya sangat besar bagi pertahanan dalam negerinya. Kawasan Industri, Sumber Energi, Konektivitas, Industri Pangan, Industri Telekomunikasi itu semua tidak bisa dilepas dari sisi pertahanan. Maka penting pertimbangan pertahanan ini,” ujarnya.

Dalam kondisi ekonomi dunia yang sedang terdisrupsi saat ini, Willy menegaskan pentingnya pemerintah untuk menggerakkan ekonomi dalam negeri.

Karena itu, Willy menyarankan agar pertimbangan penggunaan sumber daya lokal menjadi prioritas pertama.

Untuk itu industri-industri yang sarat bahan baku impor harus benar-benar dipilih sebagai proyek strategis jika memang berdampak pada ekonomi dan stragis juga dalam sisi pertahanan.

“Mengganti industri pesawat menjadi drone itu bisa jadi strategis dengan pertimbangan bahwa drone dengan teknologi tinggi akan dapat berguna bagi pertahanan, pertanian, dan aktivitas ekonomi kelautan. Dia bisa jadi PSN dengan pertimbangan bahwa bahan bakunya juga sudah ada di dalam negeri dan SDM kita sangat mumpuni untuk mengembangkannya, serta biaya ekonomisnya juga tinggi,” kata Willy.

“Tidak harus dipertentangkan di antara pesawat atau drone. Bisa jadi nanti setelah ekonomi dunia juga membaik proyek pesawat ini kembali dikembangkan dalam kecepatan maksimum,” ucap Willy.

Willy menekankan situasi dunia dan Indonesia yang terdisrupsi saat ini perlu dipelajari lebih jauh dan menjadi pertimbangan kebijakan negara.

Ada banyak kelemahan dan kekurangan dari pola, metode dan cara-cara lama berbangsa secara global yang akhirnya terbuka pada saat pandemi menghantam hampir semua negara.

Maka itu, menurutnya Indonesia perlu menegaskan jalan untuk merestorasi nilai-nilai kebangsaaan dalam situasi pembaruan.

“Proyek Strategis Nasional ini bukan semata untuk pembangunan fisik untuk ekonomi. Dia adalah juga tentang bagaimana kita memandang bangsa ini dan mau kemana bangsa ini mengarah. Ini kita perlu dialogkan lebih jauh sebelum kita merayakan 100 tahun sumpah pemuda sebagai aktualisasi integrasi kebangsaan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Airlangga Hartarto mengatakan pergantian tersebut merupakan bagian dari 89 rekomendasi PSN baru.

Rekomendasi ini meliputi 56 proyek merupakan program usulan baru, 10 proyek merupakan proyek perluasan, dan 15 proyek dikelompokkan dalam program baru dan delapan proyek ketenagalistrikan.

Adapun pembuatan Pesawat R80 merupakan proyek yang direncanakan oleh Presiden ketiga BJ Habibie.

Sedangkan Pesawat N245 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia (persero) juga menggunakan konsep pesawat jarak dekat rancangan BJ Habibie.

Sumber : tribunnews.com

Tinggalkan Balasan