Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Silakan Ajukan Uji Materi bila Merasa tidak Puas

Bagaimana perjalanan penggodokan RUU Cipta Kerja?

Perjalanan pembahasan RUU Cipta Kerja selama delapan bulan penuh dengan perdebatan. Mulai hal-hal teknis penulisan kata, kalimat, tanda baca, dan lainnya hingga substansi materi RUU.

Semua anggota fraksi pada saat penggodokan aktif menyatakan pendapat?

Di sana semua anggota DPR menyampaikan pikiran dengan berbagai perspektif, bahkan tidak jarang hingga landasan filosofis. Perdebatan ini dilakukan dengan keras. Namun, (itu) tetap dalam koridor musyawarah untuk mufakat. Tidak ada satu pun keputusan dari Panitia Kerja RUU Cipta Kerja yang diambil berdasarkan voting.

Apakah dapat dipastikan semua yang termuat di RUU berdasarkan pengkajian yang cermat?

DPR dan pemerintah sangat serius mempertarungkan pemikiran terbaik untuk bangsa. Sangat disayangkan jika hasil perdebatan tersebut malah dicederai dengan berkembangnya hoaks demi kepentingan politis tertentu. Kita mau membangun landasan bagi bangsa ini untuk menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih variatif. Jangan malah dibuat narasi seolah ini bakal menjadi malapetaka hanya karena ada satu-dua hal yang perlu dikritik. Kita harus membiasakan diri untuk ber posisi secara jujur, terbuka, dan adil sejak dalam pikiran.

Lalu apa pandangan Anda melihat gelombang penolakan?

Saya kira pemikiran kelompok-kelompok yang mengkritik UU Cipta Kerja itu sangat bagus dan layak menjadi amunisi untuk mengkritik secara formal apa yang telah disahkan DPR dan pemerintah. Pemikiran bagus itu akan menjadi daya dobrak yang baik jika nanti digunakan untuk menguji konsistensi UU Cipta Kerja dengan UUD 1945.

Apa harapan Anda kepada publik yang menolak?

Tunggu saja dahulu UU yang disahkan secara politik ini menjadi dokumen resmi negara dan diumumkan kepada publik. Setelah itu, silakan ajukan judicial review jika merasa tidak puas dengan isi yang ada karena itu adalah salah satu mekanisme formal yang disediakan di dalam negara demokrasi yang kita sepakati bersama. Jangan pula kita teruskan menyebarkan penyesatan informasi dan hoaks. Duduk bersama, berdialoglah. Dengan itu, kita bisa membangun peradaban yang lebih mencerdaskan

Sumber: mediaindonesia.com

Tinggalkan Balasan