
Willy Ajak Masyarakat Sampang Untuk Menerapkan Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Dalam rangka memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah derasnya arus globalisasi dan perkembangan zaman, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama tentang pentingnya membumikan Pancasila sebagai fondasi utama kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam paparannya, anggota MPR RI Willy Aditya menegaskan bahwa Pancasila tidak boleh dipahami sebatas hafalan materi di bangku sekolah. “Pancasila memang diajarkan sejak dini, dari SD sampai SMA, sebagai bagian dari pelajaran wajib. Namun yang terpenting adalah bagaimana nilai-nilai tersebut benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga,” ujar Willy.
Menurutnya, Pancasila adalah nilai hidup yang tumbuh dan berkembang bersama zaman. Sebagai ideologi yang lahir dari akar budaya dan kearifan lokal, Pancasila bersifat dinamis dan terbuka terhadap pembaruan. Hal ini membuatnya tetap relevan untuk menjawab tantangan-tantangan modern seperti perkembangan teknologi, pergeseran budaya, hingga masuknya ideologi transnasional.
“Pendidikan yang efektif harus menyampaikan Pancasila secara kontekstual. Di saat bersamaan, literasi digital juga menjadi kunci. Generasi muda harus dilatih untuk memilah informasi yang kredibel, agar tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang bisa menggeser identitas bangsa,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, Willy juga menyoroti pentingnya inovasi dalam penyampaian nilai-nilai Empat Pilar—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya mengandalkan pendekatan formal seperti pidato atau ceramah, melainkan menciptakan ruang-ruang sosialisasi yang lebih komunikatif dan kreatif.