Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Cuaca Ekstrim di Sampang Perlu Antisipasi Bersama

Sampang, 23/06. Masuknya musim kering memerlukan perhatian lebih dari pemerintah. Resiko kebakaran meningkat bersamaan dengan sumber air konsumsi yang berkurang menjadi hal yang perlu diantisipasi agar tidak berdampak besar bagi masyarakat.

 

Willy Aditya, Anggota DPR RI Fraksi NasDem menekankan hal ini dalam kujungannya ke Sampang menemui komunitas masyarakat dan pemerintah daerah. Menurutnya, kerusakan alam sebagai hasil perkembangan industrialisasi adalah konsekuensi logis. Namun membiarkan resiko tanpa persiapan, menunjukan pengelolaan kemasyarakatan yang buruk.

 

“Alam rusak karena dulu semua mengejar industrialisasi, itu sudah terjadi. Tapi resiko terhadap manusia saat ini perlu diantisipasi, karena itulah fungsi pemerintahan. Kekeringan yang terjadi saat ini perlu dipersiapkan langkah penyelamatannya bagi warga,” ucapnya.

 

Menurutnya, merencanakan persiapan kebencanaan bukan berarti kita berharap akan terjadi kebencanaan. Justru dengan persiapan itulah, kegawatan karena kebencanaan dapat ditanggulangi dengan struktural dan sistematis.

 

“Kita semua berharap tidak terjadi bencana. Tapi bukan berarti kita tidak bersiap jika itu terjadi. Maka itulah langkah-langkah penanganan bencana dan pencegahannya perlu dilakukan,” tuturnya.

 

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI ini menegaskan, di masa cuaca ekstrim dan perubahan iklim yang terjadi begitu cepat, mitigasi dan kesiagaan perlu disiapkan. Itu semua menurutnya perlu dilakukan bersama-sama dengfan melibatkan seluas-luasnya kelompok masyarakat.

 

“Kita rasakan hari ini begitu panas dalam minggu-minggu kebelakang. BMKG bilang ini bakal masih berlangsung. Di beberapa tempat sudah ada laporan kekurangan air dan kebakaran. Kita tidak bisa diam, perlu duduk bersama agar kejadian tersebut tidak meluas,” tegasnya.

 

Willy berharap pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dengan segala fasilitas yang dimilikinya bersiap menghadapi setiap resiko yang mungkin terjadi di masa kondisi cuaca ekstrim saat ini dan kedepan.

 

“Gotong royong bukan hanya saat bencana terjadi, tapi dimulai dari awal perencanaan. Sehingga warga merasa terlibat dan bertanggung jawab dalam menangani kebencanaan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan