DPR Dukung Rencana TNI Turunkan 90 Ribu Personil Hadapi Gejolak Sosial
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai NasDem, Willy Aditya menilai rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang akan menurunkan personilnya dalam mengantisipasi gejolak sosial di tengah wabah Virus Corona atau Covid-19 sudah tepat.
Willy mengatakan bahwa memang sudah menjadi kewajiban TN untuk menyiapkan segala langkah mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat Indonesia.
“Di atas itu semua, yang terpenting adalah, langkah yang diambil TNI menjadi bagian tak terpisahkan dari tugas penanganan covid-19 secara utuh,” kata Willy kepada AKURAT.CO, Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Willy menjelaskan bahwa status TNI dalam hal tersebut adalah sebagai supporting terhadap elemen utamanya antara lain, untuk bidang keamanan TNI supporting terhadap Polri dan bidang kesehatan, TNI supporting terhadap Kemenkes. Dengan demikian TNI tidak overlaping (tumpang tindih) terhadap tugas dan kewenangan lembaga lain.
“Toh, sedari awal juga TNI sudah terlibat menekan wabah sejak terbentuknya Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19. TNI sudah dilibatkan dalam pemulangan warga Indonesia yang berada di Wuhan, Tiongkok. TNI menyediakan fasilitas kesehatan dan tenaga medis untuk memperkuat kapasitas perawatan pasien. TNI juga membantu sosialisasi dan edukasi masyarakat secara door to door,” jelasnya.
Kemudian, Willy juga menyampaikan bahwa TNI kini sedang melakukan kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi untuk menemukan obat, vaksin, maupun serum potensial. Lalu, di bidang pengamanan jaring sosial TNI juga bersinergi dengan berbagai komponen masyarakat seperti distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak secara ekonomi.
“Ini semua memang peran dan fungsi yang dijalankan oleh TNI,” katanya.
Willy menegaskan bahwa secara pribadi dirinya sudah sejak awal mendorong keterlibatan TNI dalam membantu penanganan wabah Virus Corona. Ia juga mengingatkan masyarakat bahwa langkah TNI bukan bertujuan ke arah represif tetapi hanya membantu kepolisian dan tim kesehatan dalam menangani segala dampak akibat wabah Corona di Indonesia menyerang segala sektor.
“Dan saya pribadi sudah sejak awal mendorong keterlibatan TNI semacam ini. Jadi menyiapkan pasukan itu jangan selalu diasosiasikan persiapan perang atau mau melakukan tindakan represif. Tidak begitu,” tegasnya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi mengatakan bahwa TNI menyiapkan pasukan dalam menghadapi kemungkinan gejolak sosial yang bisa mengarah ke tindakan anarkis karena dampak dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
“TNI selalu berpikiran yang terburuk yang harus disiapkan terutama dalam kondisi krisis seperti sekarang ini,” katanya dalam Webinar bertema “Mewujudkan Sinergi Berbagai Komponen Bangsa dalam Menghadapi Wabah COVID-19” yang digelar atas kerja sama Jakarta Defence Studies (JDS) dengan Universitas Pertahanan (Unhan), di Jakarta, Selasa (28/4/2020).
Sumber : akurat.co