PALEMBANG-Sebagai partai politik baru Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengalami kemajuan politik yang luar biasa. Salah satu bukti keberhasilan ini, Nasdem bisa memenangkan 30%  dari 300an lebih pilkada di Indonesia setelah sukses di pemilu legislatif.

Di Sumsel sendiri Nasdem memiliki 62 kursi untuk tingkat kabupaten kota, 5 kursi untuk tingkat Provinsi dan 1 kursi pada tingkat DPR RI. Bahkan Pilkada serentak di  Sumsel baru baru ini  Nasdem berhasil menghantarkan kadernya menjadi kepala daerah.

Lalu apa yang menjadikan  Nasdem luar biasa?  Pertanyaan ini dilontarkan awak Detak-Palembang.com kepada Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem, Willy Aditia

Menurut Willy yang pertama adalah  leadership ketua sekaligus pendiri Partai Nasdem, yang  memiliki kekuatan melakukan terobosan.

“Nasdem adalah Partai pertama yang melakukan  politik tanpa mahar. Nasdem membebaskan semua biaya atau mahar politik bagi kepala daerah yang akan maju bersama Nasdem,” ujar Willy saat diwawancarai pada Rapat Koordinasi khusus Wilayah Sumsel di Asrama Haji Palembang, Selasa (30/08).

Ketua Partai Nasdem, Surya Paloh, lanjut Willy berkali kali menegaskan kalau mau mencegah korupsi harus dari hulu. Mahar Politik tentu menjadikan beban biaya bagi calon kepala daerah, karena itulah bisa menjadi  penyebab korupsi. Nasdem membebaskan mahar dan seluruh biaya termasuk untuk calon Legislatif.

“Kemudian Totalitas  Nasdem yang  berpihak kepada rakyat. Politik ini berbicara keberpihakan. Kalau kita  berpihak harus secara clear,  putih ya putih hitam ya hitam tidak abu abu. Maka  Publik akan merespon dengan mengapresiasi ini. Contoh totalitas ini satu satunya partai yg berani menolak  dana aspirasi di DPR adalah Partai Nasdem. Kemudian anggota legislatif  dari kader  Nasdem tak boleh keluar negeri, sampai sekarang tetap konsisten dengan komitmen,” tegasnya

Lebih lanjut Willy menambahkan Nasdem bisa sebesar ini karena mempunyai target pilkada.

“Kami melakukan human invesment melalui pilkada. Kita siapkan kader atau yang mau menjadi kader untuk maju pilkada tanpa sepeserpun. Hal ini tentu akan membangun fanatisme kepada Nasdem,” ujarnya .

Nasden  kedepan lanjut Willy akan  membangun pemisahan, dimana pejabat struktural partai tidak boleh merangkap jabatan publik.  Pemisahan saat ini sudah dilakukan pada level menteri. Pejabat menteri tidak boleh lagi menjabat di partai. Ini pelan pelan akan diterapkan  ke level daerah.

“Target kita adalah  pulihnya kepercayaan publik pada partai politik,” tutup Willy.

Sumber : Detak Palembang