Posted on / by Willy Aditya / in Berita

NasDem Jawab Survei SMRC: Banyak Juga Pemilih Partai Lain ke Kita

Jakarta – Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) menyebut NasDem menjadi salah satu partai yang ditinggal oleh pemilihnya. NasDem menjawab bahwa hal itu natural karena banyak pemilih partai lain pun berlabuh ke NasDem.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyebut bahwa party id atau derajat kedekatan warga dengan partai, di Indonesia itu lemah. Disebut, hanya PDIP dan PKS yang memiliki banyak pemilih ideologis.

“Begini, NasDem menyadari bahwa party id kita itu lemah. Mungkin yang relatif cukup kuat itu PDIP sama PKS. Ini mengingat corak ideologi mereka yang kuat di mata pemilihnya. Sementara partai-partai lain so so aja. Terdapat pragmatisme yang kuat ketika para pemilih akan memilih partai-partai di luar dua partai tersebut,” kata Willy, saat dihubungi, Minggu (30/10/2022).

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pragmatisme pemilih, seperti sosok calon presiden (capres) dan calon legislatif (caleg). Sehingga, menurut Willy, wajar jika pemilih NasDem berpindah.

“Jadi wajar kalo teridentifikasi bahwa ada pemilih NasDem berpindah pilihan, sebagaimana partai lain juga ternyata banyak yang pindah juga ke NasDem. Jadi ini seperti aliran yang natural saja. Besok pilih partai A, lusa partai B. Tidak ada masalah,” katanya.

Menanggapi kondisi itu, NasDem bekerja dalam kondisi pemilih yang demikian. Sehingga, NasDem bertumpu pada kerja ketokohan caleg dan capres. Untuk diketahui, NasDem telah menentukan Anies Baswedan, yang bukan orang partai, sebagai bakal calon presiden.

“Oleh karena itu, yang paling penting bagi partai-partai seperti NasDem ini adalah bekerja dalam natur atau kenyataan pola pemilih yang ada. Bukan terjebak pada logika pemilih kita pindah atau tidak, karena sejatinya party id kita memang lemah, sebagaimana disebut di atas. Optimalisasinya ada pada kerja-kerja para caleg dan bagaimana proses endorsing calon presiden,” katanya.

Survei SMRC
Lembaga survei SMRC merilis hasil survei yang menunjukkan ada sebanyak 31% dari total pemilih di Pemilu 2019 yang pindah ke parpol lain. Yang cukup menonjol yakni hampir separuh pemilih PAN dan NasDem berpindah ke partai lain.

Survei SMRC ini dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Direktur Riset SMRC Deni Irvani memaparkan hanya ada sekitar 58% pemilih yang menyatakan setia atau akan kembali memilih partai yang dipilihnya pada Pemilu 2019. Sementara yang belum menentukan pilihan sebanyak 11%.

Deni mengatakan dari hasil survei saat ini menunjukkan pemilih NasDem yang setia sebanyak 45%. Sementara, sebanyak 42% memilih pindah ke partai lain, 13% lainnya belum menentukan pilihan. Di sisi lain, NasDem terlihat mendapat dukungan dari pemilih Gerindra dan PAN.

“Pemilih NasDem juga banyak yang pindah ke partai lain terutama ke PDIP (9%), Demokrat (8%), dan partai-partai nonparlemen (9%). Tapi NasDem terlihat menarik dukungan dari partai lain, terutama dari Gerindra (6%) dan PAN (4%),” kata Deni dalam keterangan tertulis, Minggu (30/10/2022).

Peliput: detik.com 

Tinggalkan Balasan