NasDem: Politik Gagasan Tak Hanya Gimik
Anggota DPR dari Fraksi NasDem Willy Aditya menyebut politik di Indonesia mengalami stagnansi. Semua politikus membicarakan soal pemenangan dan kekuasaan.
“Di sinilah politik gagasan itu tak sekadar instalasi kemewahan, bukan hanya gimik,” kata Willy saat diskusi ‘Politik Gagasan di Era Post Ideologi’ di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Oktober 2019.
Menurut dia, NasDem membawa pesan perubahan dalam politik. Artinya, politik bukan hanya berbicara kemenangan, namun merealisasikan tujuan utamanya. Yakni memberikan keadilan dan kebahagiaan bagi masyarakat.
Willy menilai para pendiri bangsa sudah banyak melakukan hal tersebut. Dia mencontohkan Presiden pertama Soekarno, Tan Malaka dan Sutan Syahrir yang punya gagasan politik.
“Bukan karena Tan Malaka orang Minang atau Soekarno sebagai orang Jawa, tapi gagasan mereka seperti apa supaya Indonesia merdeka,” ujar Willy.
Dosen Ilmu Politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan, menilai NasDem bisa menempuh politik gagasan ini. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dilewati. Misalnya, menghadirkan partai di tengah masyarakat.
“Bukan soal ada atau tidak ada gagasan, tapi membangun jembatan kepercayaan antara partai dan masyarakat, saya setuju itu harus dimulai dari partainya,” kata Djayadi.
Menurut dia, politik gagasan harus ditanamkan lebih komprehensif. Misalnya, NasDem harus memulai analisis praktikal tentang gagasan selama tiga tahun ke depan. Di tahun keempat dan kelima, NasDem bisa melihat gagasan yang diterima masyarakat.
Hal tersebut, kata dia, memunculkan pertanyaan lebih awal tentang model gagasan yang bakal diterima masyarakat. Artinya, sedari sekarang NasDem perlu menginventarisasi gagasan-gagasan yang dibutuhkan konstituen.
Kedua, bagaimana mengemas gagasan itu dalam rumusan yang lebih konkret. Misalnya melalui kebijakan publik. Djayadi mencontohkan dari segi pendidikan, mengenai presentase buta huruf yang kecil, namun tingkat pendidikan masih rendah.
“Artinya reformasi model pendidikan apa yang mau digagas partai NasDem. Jadi kebijakan publik macam apa yang mau diadvokasi NasDem,” kata dia.
Sumber : medcom.id