Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Pembukaan UUD 1945 Sakral Dalam Kehidupan Kebangsaan

Sampang (26/06). Walau tensi dari pewacanaan amandemen semakin menurun, namun masih banyak masyarakat yang masih belum paham atas situasi yang terjadi. UUD 1945 yang terdiri atas pembukaan dan batang tubuh merupakan satu kesatuan antara nilai utama dan pengaturan. Batang tubuh UUD 1945 bukan hal yang tabu untuk di amandemen sesuai kondisi bangsa yang berlaku. Namun tidak demikian halnya dengan pembukaan UUD 1945.

 

Penjelasan tersebut disampaikan anggota MPR RI Fraksi NasDem, Willy Aditya, dalam kesempatan sosialisasi 4 pilar MPR di Sampang. Menurutnya, nilai-nilai dasar yang dikandung di dalam pembukaan UUD 1945 merupakan nilai sakral yang disadari dan diyakin menjadi pembentuk Indonesia. Nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam pengaturan bernegara yang dikandung di dalam batang tubuh UUD 1945.

 

“Boleh saja mengubah batang tubuh UUD 1945. Namun apapun perubahannya harus sejalan dengan pembukaannya. Karena disanalah darah dan urat nadi bangsa ini terbentuk,” ucapnya.

 

Lebih jauh Willy mengatakan berkembangnya individualisme yang makin menguat dalam pergaulan bangsa bukan berarti bertentangan dengan pembukaan UUD 1945. Menurutnya hal tersebut adalah dinamika dalam berbangsa. Namun dia menyampaikan nilai-nilai utama yang di kandung di dalam Pembukaan UUD 1945 tetap harus dihidupkan.

 

“Restorasi menjadi penting kalau kita simak dari perjalan berbangsa saat-saat ini. Nilai-nilai luhur harus kembali diperkuat,” ucapnya.

 

Dalam kesempatan sosialisasi 4 pilar di Sampang, Willy juga menyerahkan bantuan berupa buku-buku bagi sejumlah organisasi pemuda dan masyarakat.

 

“Usaha revitalisasi nilai-nilai kebangsaan ini bukan upaya sporadis. Dia harus terus dilakukan dan melibatkan sebanyak-banyaknya kalangan di masyarakat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan