Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Respons NasDem soal Viral Video Anies Tak Akan Tikung Prabowo di 2024

Jakarta – Partai NasDem menanggapi video viral Gubernur DKI Anies Baswedan yang bicara tak bakal ‘menikung’ Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di pilpres. Video itu beredar setelah Anies menerima mandat dari Partai NasDem sebagai capres menjelang Pilpres 2024.

Dalam video dilihat detikcom, Selasa (4/10/2022), pernyataan Anies disampaikan dalam sebuah wawancara. Anies meminta semua pihak tak berharap dirinya menyatakan bersedia maju nyapres, terlebih menjadi poros ketiga. Anies menyebut hal ini menjadi komitmennya dengan Prabowo.

Merespons itu, Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengingatkan berbagai pihak agar melihat sesuatu sesuai konteks.

“Begini, kita harus mendedahkan sebuah persoalan sebagaimana mestinya. Jangan gebyah uyah seolah segala sesuatu tidak ada ruang dan waktunya, tidak ada konteksnya. Jangan. Nanti kalau begitu alam pikir bangsa ini akan pendek dan picik. Semua dipandang serba hitam putih,” kata Willy saat dihubungi, Selasa (4/10/2022).

Willy lalu menjelaskan konteks pernyataan Anies itu saat menjelang Pilpres 2019 lalu. Menurut Willy, kala itu muncul spekulasi bahwa Anies akan maju juga di pilpres dan telah mendapat dukungan dari beberapa partai.

“Itu kan wawancara Pak Anies dengan Najwa Shihab (Nana) menjelang Pilpres 2019. Muncullah pertanyaan itu dari Nana. Mengapa begitu? Karena waktu itu muncul spekulasi bahwa Pak Anies akan maju juga di pilpres dan telah mendapat dukungan dari beberapa partai. Selain itu, ada rumor juga bahwa Pak Anies ditawari menjadi cawapresnya Pak Prabowo,” ujarnya.

“Maka dijawablah seperti dalam Tiktok itu dari Pak Anies. Dia menyatakan bahwa dia akan fokus untuk menyelesaikan tugas di DKI,” sambungnya.

Willy menuturkan Anies bersikap tak akan menandingi Prabowo meski dukungan parpol bermunculan. “Nah, terhadap ajakan atau dukungan berbagai partai tadi, sikap Pak Anies adalah dia tidak akan menjadi penghalangnya Pak Prabowo dalam Pilpres 2019. Begitu konteksnya,” imbuhnya.

Dengan demikian, lanjutnya, bukan berarti pernyataan Anies itu diartikan dia tak boleh maju capres apabila Prabowo nyapres. Di sisi lain, Willy meyakini Prabowo pun tak akan bersikap demikian.

“Jadi bukan Pak Anies tidak boleh jadi capres kalau Pak Prabowo nyapres juga. Alangkah childish-nya politisi kita kalau hal demikian yang berlaku,” katanya.

“Dan Pak Prabowo nggak akan bersikap seperti itulah. Beliau politisi besar, negarawan, prajurit. Tidak akan seperti itulah beliau itu. Demikian juga dengan Pak Anies,” sambung dia.

Lebih lanjut, Willy menilai video yang beredar itu merupakan propaganda dan tidak relevan dengan momen Pemilu 2024. Namun dia memaklumi hal itu lantaran figur Anies dinilai moncer sehingga banyak ‘serangan’.

“Alhasil, video yang banyak beredar itu hanya propaganda saja dan tidak relevan sama sekali dengan momentum 2024. Konteksnya sudah berbeda. Tapi saya juga maklum dengan dinamika seperti ini. Biasalah kalau ada calon yang dipandang moncer, serangan datang bertubi tubi silih berganti. Begitu menurut saya,” katanya.

Peliput: Detik.com

Tinggalkan Balasan