Posted on / by Willy Aditya / in Berita

Sampang Butuh Fasilitasi Penguatan Ekonomi Lokal

Sampang 28/02. Kabupaten Sampang memiliki potensi sumber daya manusia dan ekonomi yang masih dapat dioptimalkan. Karakter khas Sampang belum sepenuhnya dapat tereksploitasi untuk menjadi sumber kesahteraan.

 

Demikian pernyataan Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, Willy Aditya, dalam kunjungan kerja resesnya ke daerah pemilihan asal Madura. Dalam kesempatan yang sama dia menegaskan potensi daerah yang belum dapat dimaksimalkan harus menjadi perhatian untuk dicarikan solusinya.

 

“Pemerintah pusat dan Provinsi perlu di tagih komitmennya untuk memfasilitasi perkembangan ekonomi Sampang. Potensi kabupaten Sampang dalam banyak hal masih terabaikan karena pemerintah tidak memfasilitasi,” ucapnya.

 

Pertumbuhan ekonomi Sampang yang belum genap satu digit di tahun 2021-2022 menjadi perhatian Willy terutama karena menurutnya ada banyak kota dengan karakter yang hampir serupa namun bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

 

“Pengeluaran masyarakat baru 8,9 juta perkapita per tahun itu menandakan sumber pendapatan mereka juga rendah. Ini perlu menjadi perhatian bersama. UMR kabupaten Sampang ini terendah di Jatim. Jadi perlu ada solusi yang melampaui birokratisme,” tegasnya.

 

Sebagai anggota komisi XI DPR RI, Willy mengatakan ada sejumlah fasilitas dari pemerintah yang sebenarnya dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan Sampang. Namun demikian dia juga menyadari bahwa birokratisme yang menjadi syarat pemanfaatan fasilitas serikali menjadi masalah bagi masyarakat untuk dapat mengaksesnya.

 

“Kadang aneh juga, pemerintah sediakan fasilitas agar ekonomi rakyat bergerak. Namun disaat yang sama birokrasi yang harus ditempuh begitu mempersulit inisiatif ekonomi warga,” ungkapnya.

 

Sambil menyerahkan sejumlah bantuan untuk warga, Willy mengatakan UU Cipta Kerja semestinya dapat menjadi harapan untuk memutus birokratisme. Namun warga juga perlu ditingkatkan literasi ekonomi dan bisnisnya agar siap menghadapi pasar terbuka.

 

“Medan perjuangan saya di Jakarta ya untuk terus memangkas birokratisme agar warga dengan inisiatifnya ekonominya dapat terfasilitasi dan maju,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan