The Special One
Ramadhan kali ini terasa spesial karena 27 Juli terselip di halamannya. Seperti ibadah puasa yang menjadi pagar bagi iman dan Islam yang bergelombang. Ulang tahun menjadi momentum refleksi kedirian setiap manusia. Seperti janjiku, untuk memberikan kado di hari ulang tahunmu yang ke-34. Kado kepada perempuan yang melengkapi kemanusiaanku.
Jiwa-jiwa bergerak dalam musim yang tak beraturan. Tiba-tiba saja hujan berkepanjangan, lalu banjir mengepung jalan dan rumah kita. Atau panas berkepanjangan membuat kepala mendidih bahkan meleleh dalam penantian.
Momen dimana dinamika menyeret raga dalam pusaran chaos. Kehendak dan harapan saling bersahutan tapi tak bisa kutangkap jadi tulisan. Ikon dan nomenon berjejeran tapi tak bisa kubaca sebagai pesan. Banyak orang-orang yang datang sekedar memberi salam atau harapan lalu kita lupa untuk menalikan silaturahmi sebagai ornamen persahabatan.
Kekasihku, bukan banyak bintang di langit penanda terang. Bukan pula panjangnya waktu atau usia simbol setia satu dan lainnya.
Kekasihku, jangan hitung waktu seberapa sering untuk kita saling berbagi, atau menjengkal ruang di stasiun mana kita akan berpisah dan bersua.
Jalan inilah pilihan sadar kita. Tangis dan lara atau gelak dan tawa semua adalah rasa yang sudah ditakdirkan sebagai cinta.
Inilah kadoku bernama: Syukur! Karena kau telah menjadi teman hidupku, menjadi ibu dari anak-anakku, serta menerima aku apa adanya.
Kau adalah permata, kekasihku. Karena kau tak silau dengan kemilau intan.
Kau adalah rumah gadang, kekasihku! Karena kau tak pilih kasih kepada keluarga dan kerabat yang datang.
Setiap perjalanan tentu ada tujuan, ada kemenangan dan kekalahan, ada kegembiraan dan kesedihan. Inilah kehidupan dimana kita saling belajar untuk Sabar. Karena Tuhan tidak pernah tidur untuk melihat laku dan mendengar doa kita.
Selamat ulang tahun ke-34, Yemmi Livenda. Doa dan Bangga untukmu!
Jakarta, 27 Juli 2013